Paduan mudah budidaya ulat hongkong
Paduan mudah budidaya ulat hongkong –
ulat hongkong sebenarnya cukup mudah dan tidak memerlukan tenaga dan
modal yang besar, selain itu budidaya ulat hongkong bisa dilakukan
sebagai usaha sampingan. Usaha budidaya ulat Hongkong ini telah ditekuni
oleh beberapa warga Dusun, Gesikan, Ngluwar, Magelang. Dengan
memanfaatkan sebagian ruangan dalam rumah, mereka menekuni usaha
sampingan budidaya ulat hongkong.
Persiapan alat dan bahan
a. Alat
Media atau alat yang di gunakan dalam pembuatan tempat budidaya ulat hongkong adalah:
1. Gunting
2. Paku
3. Triplek
4. Isolasi
5. Hammer(palu)
6. Gergaji
7. Kayu
8. Alat penggiling dan pengayak
9. Alat penimban dan penakar
10. Alat pengaduk dan pencampur
11. Alat pemasak
12. Alat pengering
13. Alat penyimpan
Bahan
Bahan yang di pakai dalam budidaya ulat hongkong adalah ulat itu sendiri
Proses Pembuatan Tempat Pemeliharaan
Proses pembuatan tempat untuk pemeliharaan ulat hongkong tergolong cukup
mudah dan biaya murah dan tidak harus memerlukan tempat yang luas,
diantaranya adalah:
- Pemeliharaan
skala kecil dapat menggunakan beberapa kotak kayu/triplek berukuran
60x40x7x1.5 cm yag dilapisi dengan isolasi pada bagian
dalamnya/bibirnya, atau ember plastik, baki, atau waskom.
- Pembuatan rak-rak kayu dengan system bertingkat-tingkat dengan ketentuan jarak antar rak kurang lebih 10cm.
- Kotak/wadah di buat terbuka agar mudah dalam proses perawatan maupun saat masa panen.
- Medium
pemeliharaan yangberupa campuran dedak halus dan ampas tahu kering atau
tepung jagung yang di campur tepung tulang dan tepung ikan yang telah
di saring/di ayak ,di tebar pada dasar wadah setebal 2-3cm.
Proses Pembibitan
Siklus hidup ulat hongkong terdiri dari 4 tahap sampai ulat siap untuk di pasarkan ke konsumen,yaitu;
- Telur
Siklus
ini bisa berlangsung antara 3 – 3,5 bulan.Telur pada umumnyaberbentuk
seperti kacang dalam bentuk bergerombol atau sendiri-sendiri.Ukuran
telur ini kurang lebih 1,8 – 1,9 mm dengan diameter sekitar
1mm.Telurtersebut biasanya diselimuti oleh suatu bahan cair yang lengket
sehingga kerap mereka tertutup oleh bahan-bahan yang menempel pada
telur tersebut.Telur akan menetas setelah sekitar 7 hari
- Larva
Larva
yang baru menetas berukuran sekitar 3mm dengan berat kurang lebih
0,6mg. Pada awalnya larva ini berwarna keputihan .Kemudian secara
perlahan akan berubah warna menjadi kuning kecoklatan.Larva atau ulat
hongkong ini akan berganti kulit sebanyak 15 kali sebelum akhirnya
berubah menjadi kepompong.Pada suhu ruangan normal larva akan tumbuh
mencapai ukuran optimalnya setelah 3 – 3,5 bulan. Pada saat itu ulat
bisa mencapai panjang sampai dengan 3 cm dan berat rata-rata 150 mg.
- Kepompong
Proses
selama menjadi kepompong ini kurang lebih 7 hari baru menetas, dan
penetasan ini di tandai dengan 3 warna yaitu; warna merah, putih, putih
kemerah-merahan dan hitam.
Serangga dewasa
Serangga dewasa pada umumnya akan hidup selama 2 sampai 3 bulan. Selama
itu seekor serangga betina bisa memproduksi telur sebanyak 200 – 300
butir.
- Beli ulat kecil
Bila
pembelian di lakukan di luar kota di khawatirkan ulat hongkong akan
mengalami beberapa penyakit yang di timbulkan proses transportasi dari
tempat pembelian sampai ke kandang.
- Pembesaran Ulat hongkong
Pembesaran
ulat hongkong memerlukan waktu kurang lebih 7hari dengan catatan
pemberian makan selama 7 hari tidak mengalami pengurangan atau
penyusutan.
- Proses kepompong
Proses
selama menjadi kepompong ini kurang lebih 7 hari baru menetas, dan
penetasan ini di tandai dengan 3 warna yaitu; warna merah, putih
kemerah-marahan daan hitam.
- Pemilihan/sortasi kepompong
Proses
pemilihan/sortasidi lakukan secara serempak dan dalam waktu yang sama
atau satu hari harus selesai. Proses ini di lakukan dengan tujuan
menyeragamkan kepompong agar waktu proses penetasan ddapat bersama-sama.
Bila tidak di lakukan maka yang timbul adalah penetasan yang tidak
serempak yang mengakibatkan ulat hongkong yang menetas duluan akan
menginjak-injak kepompng yang belum menetas.
- Penetasan kepompong
Proses
penetasan kepompong membawa waktu kurang lebih 7 hari dan harus selalu
di control agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan peternak
seperti ulat mati. Setelah itu menunggu selama kurang lebih 7 hari
sampai warna dari penetasan kepompong itu menjadi berwarna hitam.
- Kepek
Setelah
menjadi kepek proses selanjutnya adalah memilih kepek, karena kepek
setelah menetas mengalami tiga siklus warna yaitu; warna merah ,puti
kemerah-merahan dan warna hitam.
- Pemilihan/sortasi kepek
Pemilihan
kepek dilakukan untuk memisahkan kepik yang mati dan kepik yang hidup.
Kepik yang hidup di letakkan pada sebuah media penampungan yang
berbentuk kotak persegi dan terbuat dari triplek yang di lapisi isolasi
pada bagian dalamnya, yang tujuanya adalah untuk menahan kepek untuk
tidak keluar dari media . Untuk kepek yang mati pada bagian peternak di
jual pada pengepul atau ke peternak ikan disamping harga jual kepek yang
mati adalah murah dan juga tidak terlalu berat untuk di bawa.
- Media penempatan ulat hongkong
Media ini di perlukan untuk menampung ulat yang sudah jadi dengan
spesifikasi media yangdi pakai selama ini oleh peternak adalah sebagai
berikut;
- Panjang 60 cm
- Lebar 40 cm
- Tinggi 6 cm
- Tebal dinding 1,5 cm
Media ini biasanya untuk pertama kalinya di isi polar kurang lebih ¾ kg
atau setara dengan jumlah ulat kurang lebih 1000 ekor atau dua gelas
aqua. Yang pada sisi-sisinya di lapisi dengan isolasi dengan tujuan agar
ulat nantinya tidak bisa keluar dari media . Dan proses ini yang paling
banyak di pakai oleh peternak.
- Pemilihan/sortasi kepek dan makanan ulat hongkong
Setelah berjalan kurang lebih 7 hari di lakukan pemilihan kepek dan
polar dengan cara di ayak seingga pemisahan kepek lebih cepat.
- Pemberian
makanan awalPemberian makanan awal pada media ukuran kotak 60x40x6x1,5
cm adalah ¾ kg polard dengan tujuan agar pada saat penempatan awal ulat
ke dalam kotak sudah ada makanan.
Pemberian makanan suplemen/tambahan
Pemberian makanan suplemen atau tambahan ang berupa buah –buahan dan
sayuran adalah untuk menunjang proses pertumbuhan dari ulat hongkong itu
sendiri yang memerlukan beberapa kandungan nutrisi yang di perlukan
seperti protein, kadar air, lemak, kadar abu yang kesemuanya itu
terdapat pada buah –buahan dan sayuran seperti tersebut diatas.
Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan kebutuhan maka proses
penyerpihanya di lakukan dengan menggunakan mesin pasrah, tetapi
sebelumnya yang di lakukan oleh peternak adalah dengan menggunakan
pisau, karena memakan waktu yang cukup lama maka di lakukan dengan
menggunakan mesin.
Paduan mudah budidaya ulat hongkong
Pemberian makan sebelum panen
Pemberian makan sebelum masa panen di lakukan adalah buah-buahan dan
sayuran mulai dari umur ulat hongkong atau masa penaburan kepek yang
pertama kali sampai dengan umur45 hari.
Masa panen ulat hongkong
Masa panen ulat hongkong di kakukan setelah umur ulat hongkong mencapai
45 hari dengan ukuran yang sedang atau tanggung karena ukuran yang lebih
besar jarang di sukai oleh konsumen.
Waktu Pemberian Makanan
Waktu pemberian makanan pada ulat hongkong yang selama ini di lakukan oleh peternak adalah seperti berikut;
- Jenis pakan
- Polard ( kg )
- Buah-buahan dan sayuran ( kg )
- Sayuran/buah-buahan selama 24 jam secara rutin (agar tidak membusuk )
Jumlah pakan yang harus di berikan pada ulat hongkong tergantung pada
kapasitas ulat hongkong pada papan pemeliharaan ,semakin lebar ukuran
papan maka semakin banyak pula pakan yang harus di berikan.